Kolik Pada Bayi
Untuk membedakan apakah bayi mengalami kolik atau tidak, yaitu dengan memperhatikan suara tangisannya. Ada ciri khas yang bisa dibedakan antara tangisan bayi yang normal dengan tangisan bayi yang sedang mengalami kolik. Yaitu pada tangisan bayi yang sedang mengalami kolik, tangisannya seperti sedang kesakitan, biasanya diiringi dengan wajah yang memerah, kaki yang digesek-gesekkan, ada suara gas di dalam perutnya terkadang disertai dengan perut kembung (tapi tidak selalu). Masih belum begitu jelas tentang penyebab kolik pada bayi, tetapi yang paling sering adalah adanya masalah atau rasa sakit pada perut/pencernaan bayi. Untuk mencegahnya hal yang paling penting adalah memberikan asupan gizi yang cukup dengan memberikan ASI eksklusif dan berkualitas selama 6 bulan, ASI eksklusif ini sendiri tentunya akan berkualitas jika ibu bisa menjaga kesehatan dan asupan gizi dirinya.
- Sebisa mungkin bayi diberi ASI selama 6 bulan, dan sangat disarankan untuk tidak memberikan susu formula, karena pada kebanyakan bayi tidak cocok dengan susu formula, karena kandungan gizi pada susu formula relatif sangat rendah dibandingkan dengan ASI, juga karena susu formula dapat mengakibatkan alergi yang dapat mengakibatkan timbulnya kolik itu sendiri. ASI juga sangat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan meningkatkan kecerdasannya.
- Selalu sendawakan bayi anda jika selesai meneyusui agar perutnya tidak kembung setelah menyusu. Dengan cara menggendong bayi di pundak dengan wajah menghadap ke belakang, pegang bagian bokongnya dengan satu tangan, sedangkan tangan lain memegang leher lalu kemudian menepuk-nepuk halus punggungnya.
- Jaga kebersihan utamanya kebersihan badan anda dengan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi atau sebelum menyusuinya. Jangan menyusui bayi jika anda merasa badan anda tidak bersih.
Artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi ketika menemani merawat keponakan saya. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Posting Komentar